Mendengar nama “among-among” aku
seperti tersedot ke masa lampau, 19 tahun lalu. Ketika masih kanak-kanak,
tradisi tersebut begitu kental di desaku (Desa Candi, Karanganyar, Kebumen).
Bahkan hampir setiap minggu ada yang mengadakan tradisi yang telah membudaya
itu.
Sunday 28 February 2016
Friday 26 February 2016
Martabak Tropica, Martabak Manis Paling Enak di Bandung (Kudapan Kaya Warna, Rasa Rupa-rupa)
Sunday 14 February 2016
Dia Peri Alpabet
Olin menyeka peluh yang meleleh di atas alisnya, sesekali memijat tangan
dan kakinya. Sebentar lagi akan ada kejuaraan taekwondo antar SMA dan Olin
terpilih untuk mewakili sekolahnya. Jadi, latihan ekstra ia lakoni. Olin
berjanji pada dirinya, akan melakukan yang terbaik agar hasil yang ia peroleh
juga baik dan dapat mengharumkan nama sekolahnya. Olin menerawang ke depan.
Rumah bercat hijau tosca di hadapannya sepi. Tiba-tiba ingatannya seperti
terbang. Insiden itu kembali mengusik sisi otak Olin. Ya, pertengkaran dirinya
dengan sang sahabat, Lia. Apa aku yang salah, ya? Apa aku harus minta maaf?
Batin Olin bergejolak.
“Huh, buat apa minta maaf! Dia saja
yang nggak mau ngaku kalau dirinya itu Peri Alpabet. Sok polos! Apa sih,
susahnya ngaku! Aku juga nggak akan minta apa-apa dari dia!” sontak kata-kata
itu keluar dari bibirnya. Hening. Memintal-mintal ujung jilbab putihnya.
Sejujurnya Olin masih bingung, harus percaya pada pengakuan Cecilia bahwa
dirinya bukan Peri Alpabet atau percaya pada apa yang ia lihat di rumah Cecilia.
Subscribe to:
Posts (Atom)