Ada banyak unsur
lingkungan yang bersinggungan dengan anak. Diantaranya, sekolah, kakek, nenek,
keluarga besar, tetangga, pengasuh anak, dan media, baik cetak maupun
elektronik. Terkadang interaksi anak dengan lingkungan memiliki porsi lebih
banyak dibandingkan bersama kedua orang tua. Karena itulah walaupun waktu orang
tua terbatas, mereka harus menyadari bahwa kendali utama pengasuhan anak tetap
ada pada mereka.
Rangkul Lingkungan dengan Cerdas
Ini tantangan
besar bagi orang tua! Sebagai contoh, merangkul pengasuh agar bisa selaras
menerapkan aturan orang tua kepada anak. Pengasuh tidak hanya harus bisa
memandikan anak, menemani mereka belajar dan bermain, atau mengantar anak ke
sekolah. Lebih dari itu, pengasuh juga harus memiliki kemampuan mengasuh anak.
Tentunya dengan pola asuh yang selaras dengan yang diterapkan orang tua. Karena
itu, penting bagi orang tua memberi pemahaman soal pengasuhan kepada pengasuh
sang anak. Hal tersebut dikarenakan, anak sangat suka meniru apapun yang ada di
sekelilingnya sehingga terkadang banyak hal yang terserap, namun tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Selain pengasuh,
orang tua pun harus berinteraksi dengan unsur lain di sekitar anak. Tetangga,
keluarga besar, sekolah, harus diberi pemahaman tentang cara orang tua mendidik
anaknya di rumah. Dengan demikian akan timbul kesamaan pola asuh. Jika tidak
terdapat kesamaan, pertumbuhan fisik dan mental anak pun jadi kurang optimal.
Adanya
keselarasan standar perilaku bertujuan untuk membuat anak tidak bingung
menentukan mana tingkah laku yang diharapkan oleh lingkungannya. Misalnya,
orang tua membiasakan anak mematikan TV sebelum belajar, tapi oleh pengasuh
atau sang nenek, anak dibolehkan belajar dengan TV yang menyala. Jika ada
standar perilaku tentu anak tidak akan bingung, menetukan belajar tanpa TV atau
dengan TV yang menyala.
Harus Komunikasi
Beberapa hal
yang bisa dilakukan oleh orang tua agar lingkungan bisa bergerak seirama dalam
pengasuhan antara lain :
- Membina hubungan baik dengan unsur-unsur yang
ada di sekitar anak. Ajaklah anak berkunjung ke rumah saudara, kerabat, dan
tetangga. Ayah atau Ibu meluangkan waktu untuk mengambil rapor anak. Itu adalah
kesempatan orang tua memberi masukan untuk kualitas pendidikan anak. Jadikanlah
pengasuh sebagai bagian dari keluarga, dengan demikian ia pasti akan melakukan
yang terbaik bagi buah hati kita.
- Sampaikan apa yang kita inginkan dari mereka tentang
pengasuhan. Komunikasikan pada semua yang terlibat dengan santai, tanpa
menggurui apalagi menyalahkan.
- Mendukung kedekatan anak dengan pengasuh. Jangan
malah merasa cemburu karena pengasuh dekat dengan anak. Justru hal ini bagus,
kita akan merasa aman meninggalkan anak dengan pengasuh.
- Jika ada waktu bersama anak, maksimalkan!
Referensi : Majalah Ummi
No comments:
Post a Comment